Matriks Math

Menu navigasi

Mobile Learning

[edit lirik]
MEMANFAATKAN MOBILE LEARNING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

"Belajar kapan pun dan dimanapun...!!!" Ya, itulah isu yang saat ini semakin marak berhubungan dengan perkembangan media pembelajaran berbasis TIK. 

Bertambah majunya teknologi tentunya semakin terbuka bagi dunia pendidikan untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kualitasnya. Salah satu yang dikembangkan adalah pembelajaran online (atau yang sering disebut e-Learning) yang pada akhirnya berkembang lagi menjadi berbagai model seperti, Multimedia Pembelajaran Interaktif online (MPI Online), Pusat Sumber Belajar online (PSB Online), Pembelajaran berbasis Web (menggunakan moodle) dan lain-lain.

Salah satu model pengembangan sistem e-Learning yang saat ini layak dikembangkan adalah Mobile Learning (m-Learning). Apa sih mobile learning  itu? Apa ada hubungannya dengan handphone/telepon genggam, smartphone, android atau gadget?  Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas pada kesempatan ini mari kita ulas beberapa hal tentang mobile learning.

Secara sederhana mobile learning  dapat diartikan sebagai pembelajaran bergerak (mobile) artinya pembelajaran yang dapat diakses melalui gadget. Apa saja yang dapat kita akses? Banyak sekali diantaranya adalah materi pelajaran, pengumuman tentang tugas/ujian, diskusi on-line, akses ke sumber belajar, LKS berbasis web, komunikasi dengan guru dan masih banyak lagi.   

Perkembangan TIK saat ini sudah sangat pesat, juga penggunaan telepon genggam yang sudah demikian luas dapat kita menfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika kita lihat bagaimana para siswa kita “kecanduan ” dengan gadget, sesungguhnya hal ini dapat kita lihat sebagai peluang untuk membantu mempermudah tugas kita sebagai guru melaksanan pembelajaran. Mobile learning adalah salah satu sarana yang dapat  kita memanfaatkan untuk itu.

Era konvergensi sekarang mengarah kepada mobile based. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perangkat mobile (handphone) yang bisa digunakan untuk mengakses banyak hal yang biasanya menggunakan komputer, contoh: searching lewat google, e-mail dengan yahoo, chatting dengan YM, social network dengan facebook, dll.

Menurut Clark Quinn, m-Learning memiliki karakteristik sebagai berikut: dapat diakses dimanapun dan kapanpun, menyediakan fasilitas knowledge sharing dan visualisasi pengetahuan yang atraktif dan interaktif, namun tidak semua materi pengajaran cocok memanfaatkan m-Learning; dan memiliki ukuran file yang terbatas.

Menurut Darmawan (2013: 7) mengemukakan manfaat TIK (dalam hal ini termasuk mobile learning) pada bidang pendidikan yaitu :

  1. Akses ke perpustakaan (sumber belajar dan materi pelajaran).
  2. Akses ke pakar (guru).
  3. Pembelajaran online.
  4. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan.
  5. Menyediakan fasilitas mesin pencari data.
  6. Menyediakan fasilitas diskusi.
  7. Menyediakan fasilitas direktoriat alumni dan sekolah.
  8. Menyediakan fasilitas kerjasama.

Salah satu akses yang dapat kita gunakan dalam mobile learning adalah materi pelajaran/bahan ajar. Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa para guru harus mulai memanfaatkan mobile learning ini untuk menyebarkan materi pelajaran yaitu :
  1. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, sehingga waktu mereka untuk mencatat materi pelajaran sangat sempit. Padahal buku-buku pegangan siswa sebagian besar belum diterima oleh sekolah, sementara siswa tetap harus belajar dirumah. Dengan mobile learning yang berisi materi belajar ini maka masalah ini dapat diatasi dengan mudah.
  2. Penggunan telepon genggam sudah sangat memasyarakat, dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dan kita tidak mungkin melarang siswa membawa telepon genggam ke sekolah selamanya. Mengapa kita tidak memanfaatkan hal ini denganmobile learning ? 
  3. Telepon genggam ringan dan mudah digunakan. Dengan alasan ini maka siswa dapat belajar dengan mudah, kapan saja dan dimana saja dengan telepon genggam. Materi pelajaran yang telah mereka askes melalui mobile learning dapat dengan mudah dipelajari oleh para siswa.
  4. Siswa yang tidak dapat ke sekolah karena sakit atau ada keperluan tetap dapat mengakses materi pelajaran, sehingga mereka tetap dapat belajar.

Sekarang bagaimana para guru dapat  mengembangkan mobile learning? Ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu :
  1. Melakukan analisis konten dari struktur kurikulum sebuah mata pelajaran yaitu analisis topik/materi pelajaran yang memang adaptif untuk dikembangkan menjadi sebuah program mobile learning. Tentu kita pahami bahwa tidak semua materi pelajaran dapat dikemas dalam bentuk mobile learning, sehingga langkah analisis ini harus kita lakukan untuk memilih materi pelajaran yang akan kita pilih untuk dikembangkan.
  2. Mengembangkan materi pelajaran yang telah kita analisis ke dalam bentuk tahapan alur pembelajaran atau Flowchart. Kemudian kita mengembangkan flowchart menjadi Stroyboard sebagai upaya memetakan paparan semua uraian materi yang telah kita pilih.
  3. Banyak Software untuk mengembangkan mobile learning, salah satunya adalah aplikasi Android. Karena pengembangan aplikasi android ini mudah  digunakan dan bersifat open source yaitu dapat secara bebas bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri, khususnya menciptakan inovasi terbaru media pembelajaran, sehingga langkah kita selanjutnya adalah menuangkan materi pelajaran dalam web.
  4. Agar tampilan lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar, sebaiknya aplikasi yang kita buat mengandung banyak unsur seperti teks, grafik, suara, animasi dan video. Maka langkah selanjutnya adalah menambahkan unsur-unsur tadi kedalam aplikasi kita.
  5. Penyebaran aplikasi android telah kita buat sangat mudah dan praktis. Proses penyebarannya dapat menggunakan kabel data, bluetooth, email, diunduh langsung dari Play Store maupun link-link lainnya untuk kemudian di install secara offline. Selain penggunaan secara mandiri oleh siswa, media pembelajaran dapat digunakan oleh guru di kelas dengan bantuan laptop/PC dan LCD.

Dengan selesainya ke lima langkah tadi maka para siswa dapat dengan mudah mengakses materi pelajaran. Mereka juga akan dengan mudah menggunakan, menyebarluaskannya ke sesama teman dan menyimpan materi pelajaran tersebut dalam bentuk digital atau hardcopy.

Tingkat perkembangan perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat komputer personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.